Setiap perjalanan itu pasti akan ada akhirnya
Akhir dimana sampai pada tempat peristirahatan yang damai
Ada waktu dimana terasa sangat singkat
Detiknya berlari mengejar hari
Hari mengejar bulan dan bulan mengejar tahun
Tanpa terasa waktu mulai terhias dengan kebahagiaan
Semenjak kalian hadir dalam waktu-waktu ku
Namun ada juga waktu dimana kita menjadi jauh
Perjalanan lurus yang berakhir dengan persimpangan
Kalian melepas genggaman ku
Membiarkan aku berjalan sendiri
Sedang kalian berada di simpang yang lainnya
Sejak itu aku menjadi dingin dan angkuh
Hati kecil ku menjerit, teman
Rasanya tak percaya dengan akhir perjalanan kita
Aku mencoba menarik lagi benang-benang persahabatan kita yang sudah kusut
Pelan-pelan ! ya pelan-pelan. Jangan sampai terputus
Saat itu ego ku terus memerangi hati kecil ini
Rumit sekali teman
Tapi sayang nya kalian tidak menoleh kebelakang
Bagi kalian hanya ada masa depan
masa lalu hanyalah cerita dalam buku yang kusam
Kalian terlihat menjauh dan mencoba lebih jauh dari ku
Padahal kalian adalah orang yang dulu selalu ada disaat suka dan duka
Kini menganggap ku orang lain. Yang benar saja!
Teman ketahuilah, dalam hidup ku yang sebentar ini
Kalian mampu membuat ku tersenyum, tertawa, tersipu dan bahagia
Dulu sering kalian beri aku perhatian yang
terlihat sederhana namun indah
tapi, maafkan aku teman
Karena membalasnya dengan mata kosong dan bahasa yang dingin
Karena saat itu menurutku teman hanyalah
alat untuk menutupi julukan cupu di sekolah
ternyata aku salah tentang opini itu
sekarang aku ingin berbenah diri
but it is too late to be your best friend
Karena kalian sudah jenuh dengan semua sifatku
Jika nanti kita sudah tak bersama lagi
Ingatlah aku sambil tersenyum
Kejailan ku dimasa lalu yang pernah membuat kalian kesal
Atau tingkah lucu ku yang pernah membuat kalian berkata
‘cukup suhaila aku sudah lelah tertawa terus’
Dan itu semata hanya untuk mendengar tawa kalian
Melihat senyum kalian dan melihat kalian bahagia
Teman..
Kalian ingat tidak, ketika siang itu aku tak makan
Berpura-pura kenyang dan sangaaaaat kenyang
Tapi kenapa kalian bisa baca isi hati ku yang sebenarnya
Kenapa harus kalian beli roti untuk ku
Padahal aku tak minta itu
Sejujurnya aku risih dengan kebaikan itu teman
aku bingung..
Apakah memang ada tembok raksasa yang
selama ini menutupi pandanganku terhadap kalian
Atau tembok itu sama sekali tak ada
Aku bingung…
Ya Rabb…
boleh tidak kalau aku membenci mereka ?
Karena mereka datang mengisi hati ku tanpa permisi
Dan tiba-tiba mereka pergi menjauh seolah tak kenal lagi
mereka memberiku sebuah impian
kini hanya tertinggal impian itu
walaupun aku sendiri, aku akan berusaha mewujudkan impian itu
suatu saat nanti. Insya Allah
suatu saat teman, dimana kita sudah dewasa
dan sudah mulai lupa dengan kisah kita dahulu
Teman…
terimakasih sudah hadir dan memberi warna baru di hidupku dan sampai jumpa kembali
hmm teman, kata sampai jumpa kembali itu bukan lah kata perpisahan
melaikan awal dari kehidupan yang baru
mungkin, kalian mendengarnya langsung dari mulutku atau melalui kabar kematianku
jangan takut teman, kita pasti akan berjumpa lagi
dan doakan lah aku di setiap sujud terakhir kalian
~ I will always love you my best friends ~