Tuhan. lagi-lagi mulut ini berkomat kamit sendiri
Saya
butuh obat yang bisa hilangin kebodohan pada otak ini
karena
lagi lagi dan lagi saya jatuh pada lubang yang sama
Rasanya saat ini saya sedang berdiri di seribu
persimpangan
Bimbang, pusing, acuh tak acuh dan seperti sedang
mencari seribu musuh
Tapi percayalah saya masih sama seperti dulu
Tetap kurus.. ughh ! dan saya rasa hal ini tidak
akan berubah untuk 5 bulan kedepan
Tapi setidaknya berat badan saya naik dua kilogram
untuk 5 bulan belakangan ini
Itu spektakuler !! Hmm..
Yang saya khayalkan sekarang adalah “mereka” menghampiri
saya dengan angkuh, dagunya naik dan dadanya dibusungkan
Langkah kakinya tegas dan cepat, sambil menggunakan
jubah hitam milik hakim
menunjuk ku dengan tangan kiri, menuding akhlakku
dan tatapan matanya sinis
seakan-akan saya adalah orang yang paling jahat di
muka bumi ini
mereka menghakimi saya padahal mereka bukan hakim
mereka menceritakan cerita palsu tentang saya
padahal mereka orang yang berpendidikan tinggi
disini disituasi ini saya butuh seorang pengacara
yang bisa melindungi saya
hmmmm hahaha saaaaaantaaiii..
santai saja teman ini hanya imajinasi akut saya
apa salahnya berimajinasi, saya kan tidak
menghayalkan hal yang tabu untuk difikirkan
jadi bantu saya menyelesaikan imajinasi ini, ikutlah
bantu saya ..
anggap saja sekarang dunia adalah tempat pertumpahan
darah dan air mata
yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi
benar
sekarang ini, saya seperti berada di seribu
persimpangan atau berada di ujung jurang
Harus memilih satu simpang yang benar dari seribu
simpang yang ada
Atau terjun bebas dari tepi jurang lalu menikmati
detik-detik nafas terakhir berhembus
(Wow, itu benar-benar imajinasi yang akut)
Tuhan apakah Engkau sedang memberi ku ujian agar aku
lebih dekat selevel disisiMu ?
Tuhan, bolehkah saya menyerah?
saya lelah.. saya ingin hidup normal seperti manusia
lain
Kejenuhan yang saya rasa sudah kronis mengidap di tubuh
lemah ini
Tiada daya dan upaya kecuali hanya dari Mu
Tuhan saya tidak perlu pengacara, saya butuh Engkau
sebagai pelindung
Saya tidak suka orang yang optimis beranggapan bahwa
saya begini dan saya begitu
Memang benar saya suka menghargai ucapan orang lain tentang
saya
tapi
sayangnya saya terlalu menggunakan hati ketika menafsirnya
Saya juga masih bingung dengan diri saya sendiri
Kenapa terkadang berubah menjadi begitu sombong dan
pemarah
Setelah marah dan bersombong ria, saya merasa malu dan
takut
Seakan para iblis menertawai dan menghujat
Posisi ini menyudutkan saya, bagaikan berdiri di
pojok botol kecap aaahhhhh…
saya menutup mata sejenak dan menikmati gelapnya
Hentikan langkah sebentar dan menikmati lengketnya
kecap
Janji. Ini hanya sebentar, nikmati saja berenang di
dalam kecap
Menunggu sampai orang yang sedang makan bakso itu
menggunakan kecap
Sehingga saya bisa keluar!
Ingin sekali memaafkan tapi andai memaafkan itu
semudah membalikkan telapak tangan
Andai melupakan itu semudah menahan lapar
Andai mengikhlaskan itu semudah berkedip mata
Andai waktu bisa diajak kompromi untuk mundur
kebelakang
Andai andai dan andai…
Pengandaian untuk masa lalu hanya imajinasi yang
sia-sia
Sekarang hanya berjalan ditempat. Tidak bisa mundur
karena saya sudah memulainya
Namun jika saya melangkah maju saya takut tidak ada
harapan lagi
Saya kehilangan arah untuk keluar dari lorong
kegelapan ini
4 komentar:
semoga akan ada setitik cahaya yg kan emnuntunmu keluar dari kegelapan sob...
bersabarlah..
oya, ada award utkmu sob di postinganku yg baru, diambil ya...
amiin.
terimakasih banyak :)
waah dapet award lagi ya makasih ya sob :D
smoga kita semakin baik aja dalam blogging
tetap jalani ini kelak akan mengerti setiap orang lalui itu,, terbaiklah di penghujung,,,
salam kenal kawan :)
iyaa ..
terimakasih atas motivasinya kawan
salam kenal juga :)
Posting Komentar